Kamu pernah mendengar istilah mind mapping?
Diperkenalkan oleh psikolog asal Inggris, Tony Buzan, mind mapping merupakan cara menyederhanakan materi (topik) yang membuat proses belajar semakin efektif. Metode ini membantu kamu untuk memahami dan menghafal materi dengan lebih mudah. Bisa dibilang, mind mapping membuat proses belajarmu jadi effortless gitulah…
Mau coba praktekkan? Eitss sabar, kenali dulu apa itu mind mapping dan bagaimana cara membuat mind map!
Apa Itu Mind Mapping?
Mind Mapping adalah cara kreatif untuk memvisualisasikan pikiran dan ide. Disini yang kamu lakukan adalah memetakan ide atau pikiran ke dalam bentuk visual secara jelas dan tertata supaya ide tersebut semakin mudah dipahami.
Nah, kalau mind mapping adalah prosesnya, maka hasilnya dinamakan mind map. Dalam bahasa Indonesia disebut juga dengan peta minda.
Mau tahu bagaimana cara melakukan mind mapping atau membuat peta minda (mind map)? Yuk simak bahasan ini!
Cara Belajar Efektif Menggunakan Mind Mapping
Sebenarnya, belajar menggunakan metode mind mapping tidak susah kok. Kamu cukup memiliki ide-ide untuk dipetakan saja. Alat yang diperlukan juga tidak banyak. Coba ikuti langkah di bawah ini untuk membuat mind map versi kamu!
1. Menentukan topik utama, subtopik, dan cabang-cabangnya
Sebelum menentukan topik utama, siapkan alat tulis terlebih dulu. Sediakan kertas polos dan pensil/pulpen/spidol warna-warni. Kemudian, mulailah mencari topik untuk dikembangkan.
Tulis topik tersebut pada kertas, kamu boleh menuliskannya di sudut mana saja yang kamu sukai (disarankan menulisnya di bagian tengah kertas). Lalu, kembangkan beberapa subtopik yang relevan.
Misal, kamu memilih Tipe Kepribadian sebagai topik utama. Maka, kamu bisa menuliskan Ekstrovert dan Introvert sebagai subtopiknya.
Selanjutnya, uraikan masing-masing subtopik itu ke dalam beberapa cabang. Misal, subtopik Ekstrovert terdiri dari: ENTP, ESTP, ENTJ, ENFP, ESTJ, ENFJ, ESFP, dan ESFJ.
Adapun, subtopik Introvert terdiri dari beberapa poin, yaitu: INFP, INTP, INTJ, INFJ, ISFP, ISTP, ISTJ, dan ISFJ.
Dari sini kita dapat memahami kalau Tipe Kepribadian Ekstrovert terdiri dari 8 macam. Begitu pula dengan Tipe Kepribadian Introvert, di dalamnya juga terdapat 8 macam kepribadian.
Teknik mind mapping menawarkan manfaat tersendiri. Ketika kamu menguraikan suatu materi dalam mind map, kamu lebih mudah untuk mengingat materi tersebut.
Tak hanya itu, kamu juga lebih cepat memahami hubungan setiap elemen dengan elemen yang lain. Misalnya, INFP adalah bagian dari Tipe Kepribadian Introvert, bukan Tipe Kepribadian Ekstrovert.
Coba bayangkan kalau topik diatas diuraikan dalam bentuk teks biasa, tentu kamu perlu berjuang untuk mengingat seluruh tipe kepribadian dan pengelompokannya.
2. Memberi garis penghubung untuk menghubungkan tiap elemen
Dalam mind mapping, setiap pasangan elemen dihubungkan dengan sebuah garis. Hal ini untuk memudahkan kamu memahami hubungan antara topik utama dengan subtopik juga elemen-elemen lainnya.
Akan tetapi, supaya lebih jelas kamu bisa menggunakan warna yang berbeda untuk menunjukkan hubungan yang berbeda pula. Selengkapnya baca di bawah.
3. Menggunakan warna-warna tertentu sebagai pembeda
Gunakan garis dengan warna berbeda untuk menunjukkan relasi (hubungan) tertentu. Misal, kamu bisa gunakan warna merah untuk menghubungkan Tipe Kepribadian dengan subtopiknya, yaitu Ekstrovert dan Introvert.
Adapun poin-poin lainnya dihubungkan dengan garis berwarna biru dan hijau. Misal, gunakan warna hijau untuk menghubungkan antara Introvert dengan cabang-cabangnya, seperti INTP, ESTP, INFP, dan seterusnya.
Melalui cara ini kamu bisa membedakan jenis hubungan topik utama dengan sub topik dan hubungan subtopik dengan cabangnya. Tidak ada deh istilah “hubungan yang tertukar” karena warnanya kurang variatif!
4. Beri keterangan (note)
Kalau memang perlu, kamu bisa menyisipkan catatan (note) pada mind map tersebut. Misal, supaya tidak lupa makna INFP, kamu bisa tulis catatan kecil yang menjelaskan tentang kepanjangannya seperti ini: INFP (Introversion, Intuition, Feeling, Perceiving).
Catatan seperti ini sangat membantu untuk memahami ide atau gagasan yang terlalu kompleks. Cara ini juga membantu kamu untuk mengingat materi dengan lebih baik.
5. Singkat dan mudah diingat
Sebaiknya, kamu menggunakan kalimat yang singkat dan mudah diingat saat membuat catatan. Tak hanya catatan, apapun yang ada di dalam mind map sebaiknya ditulis secara ringkas.
Hal ini bertujuan untuk memudahkan kamu dalam menghafal materi. Kalimat yang terlalu panjang cenderung sulit diingat.
Itulah langkah-langkah yang bisa kamu ikuti saat melakukan mind mapping. Mudah bukan? Membuat mind map memang cukup mudah. Menariknya, mind map terbagi ke dalam beberapa format lho. Penasaran? Simak pembahasan berikut ya!
Macam-Macam Bentuk Mind Map Yang Perlu Diketahui
Berikut adalah 3 jenis bentuk mind map yang bisa jadi referensi kamu.
1. Flow Map
Flow map adalah bentuk mind map yang paling sering digunakan. Biasanya terdiri dari rangkaian proses atau pengelompokan ide lengkap dengan cabang-cabangnya. Penggunaan flow map cukup efektif untuk mengidentifikasi sebuah konsep atau masalah.
Flow map terdiri dari beberapa kolom yang memuat ide-ide dan dihubungkan oleh cabang-cabang yang berbentuk sebuah alur. Flow map dapat disusun secara vertikal maupun horizontal.
2. Bubble Map
Sedikit berbeda dengan flow map, peta minda yang satu ini biasanya digunakan untuk memperjelas seluruh konsep atau ide secara singkat.
Seperti namanya, bubble map memiliki bentuk seperti gelembung yang terhubung dengan lingkaran besar sebagai ide utama dari sebuah konsep.
3. Circle Map
Agak mirip dengan bubble map, tapi sebenarnya circle map lebih sering digunakan untuk memperjelas konsep secara detail.
Peta minda ini banyak digunakan kalangan pelajar untuk memahami berbagai materi, jenis simbolisasi, gambar, dan definisi dari sebuah konsep.
Apa Manfaat Mind Mapping?
Lalu, apa keuntungan menggunakan metode mind mapping dalam proses belajar?
1. Meningkatkan daya ingat
Belajar menggunakan mind mapping bisa meningkatkan daya ingat. Pikiran akan fokus pada topik utama serta kata kunci, bentuk elemen, atau kode warna yang terasosiasi dengan topik utama tersebut.
Kata kunci, bentuk elemen, maupun kode warna tersebut perlu diingat agar kamu lebih mudah mengingat keseluruhan materi. Karena itulah, mind mapping sangat bermanfaat untuk mempertajam daya ingat.
2. Memudahkan pemahaman
Melalui mind mapping, proses belajar jadi lebih mudah. Kamu bisa menjabarkan materi sulit dengan cara yang sederhana sehingga mudah dipahami. Belajar berulang kali pun tak masalah karena mind map punya visual yang memanjakan mata. Jadi, kamu tidak merasa bosan untuk melihat mind map-mu lagi dan lagi.
3. Melatih kreativitas
Mind mapping merupakan metode belajar yang menyenangkan. Di dalamnya terdapat proses kreatif, dimana kamu menggunakan aneka ragam bentuk elemen untuk memetakan topik secara lebih menarik.
Contoh, kamu menggunakan warna berbeda untuk menggambar garis penghubung, menggambar bentuk elemen yang unik seperti bentuk awan, kereta, atau apapun yang kamu suka.
Nah, itulah penjelasan mengenai apa itu mind mapping dan langkah-langkah membuatnya. Telah dijelaskan pula beberapa jenis mind map serta manfaat dari mind mapping, sekarang giliran kamu mempraktekannya!